0

JOURNEY TO KONDANG PEACOCK

Aku bingung kenapa belum ada ilmu kedokteran yang mempelajari penyakit patah hati yang aku alami saat ini padahal banyak penyakit kronis yang telah dapat di sembuhkan seperti muka pecah-pecah,atau kram otak sedangkan penyakit patah hati sering membuat dokter angkat tangan bahkan sampai angkat kaki apabila di suruh mendengarkan curhat pasien patah hati misal:
“Dok,sepertinya bisul dipantat saya semakin membesar apakah ini berarti saya terkena tumor di pantat saya dok??” kata seorang pasien.

“Oh,belum tentu mungkin saja dikarenakan kebiasaan anda melakukan Break Dance di kamar mandi sehingga memperparah penyakit bisul anda” kata dokter.

“Apa yang harus saya lakukan dok?” Tanya pasien.

“Tinggalkan kebiasaan anda untuk Break Dance di kamar mandi dan mulailah berganti dengan goyang poco-poco karena relative aman di kamar mandi” jawab dokter.

“Oke dok saya akan turuti saran dokter, tapi ada satu lagi penyakit yang saya idap yaitu penyakit patah hati karena saya diputus pacar saya kemarin hal ini membuat saya susah tidur dan susah makan,apa yang harus saya lakukan dok?” Tanya pasien.

Hening

“Dok,anda bisa Bantu saya?” Tanya pasien lagi.

“Anu,maaf tadi saya melihat UFO saya pergi dulu ya!!” kata dokter lalu pergi.



Melihat kenyataan belum ditemukannya obat untuk patah hati maka aku mencoba berpikir mencari pengobatan alternative seperti pergi ke dukun agar bisa ilmu pelet untuk me’melet’ mantan pacar namun akhirnya hanya bisa melet-melet doank menjulurkan lidah kaya anjing kurang makan dikarenakan pergi ke dukun beranak bukan dukun beneran.

Suatu saat muncul ide brilliant dari sohib satu fakultasku si Ferdi dan Niko usut punya usut ternyata juga tertular penyakit patah hati yang kualami, dia mengajak ku pergi ke pantai Kondang Merak untuk menghilangkan stress (akhirnya ada ide yang normal) dengan iming-iming tempat tujuan yang katanya indah dan belum banyak tercemar,mendengar itu membuat aku ngiler satu ember dan aku sukses dehidrasi akut.

Aku mengajak teman satu rumah Mas Pipin yang sesama pengidap penyakit patah hati dia bersedia ikut menjadi supir teman perjalananku, lalu kita berempat berangkat naek delman istimewa motor menuju ke Kondang Merak dengan satu tujuan berharap sembuh dari penyakit hati masing-masing.

Jarak yang ditempuh cukup jauh mendaki gunung lewati lembah ditambah dengan pengetahuan pemandu jalan(Si Ferdi) yang rendah dan IQ turisnya yang juga rendah kita berhasil nyasar dalam hutan dengan medan jalan berlumpur “OFF ROAD lah pokoknya” melihat lumpur dijalanan yang lebih mirip lumpur lapindo serasa ingin mandi lumpur di dalamnya (mungkin bagus buat kulit) namun demi menjaga nama baik keluarga (daripada di samain kaya babi doyan maen lumpur) akhirnya niat itu urung dilaksanakan.

“Eh,nick hati-hati jalan di depan lumpurnya dalem” perintah Ferdi yang sibuk memberi petunjuk nyasar jalan dengan diboncengin Nicko.

“Oke” JROT!! Tanpa mendengarkan perintah Ferdi, Nicko dengan suka rela memasukan motornya ke dalam lumpur.

“Waduh motorku masuk lumpur tolongin donk Fer??”Tanya Nicko.

“Aku sih pengennya nolongin tapi sandal jepitku kayaknya ilang masuk lumpur, mana sandal jepit minjem pula” jawab Ferdi.

Akhirnya mereka berantem ribut menentukan menyelamatkan motor, sandal jepit, atau, diri mereka sendiri dari  dalam lumpur.

Sedangkan Mas Pipin yang dulunya pembalut pembalap dia memaksa motor bebeknya menjadi motor off road tanpa menghiraukan keselamatan penumpang yang diboncengnya(aku) mungkin karena tahu penumpangnya dari tadi nahan nafsu buat mandi lumpur(kelihatan dari mukanya yang mulai berubah mirip babi), Mas Pipin pergi memacu motornya meninggalkan Nicko dan Ferdi dengan harapan segera sampai tujuan untuk membuang penumpangnya ke laut.

Setelah perjalanan panjang akhirnya kita sampai juga di Kondang Merak dengan memakan korban satu orang di buang ke laut, dua sandal jepit hilang di makan lumpur, tiga orang baru sadar kalau mereka salah jalan, empat sehat, lima sempurna. BANZAI!!! Akhirnya sampai tempat tujuan. Sebagai catatan perjuangan perjalanan kita sepadan dengan pemandangan yang kita dapatkan dan di tambah pula tidak ada pengunjung satu pun hari ini kita Cuma berempat di pantai ini yang mengakibatkan terjadilah hal-hal bodoh tak bisa terelakan karena kelakuan mahasiswa berotak labil tanpa adanya tekanan malu dilihat orang.

Hal pertama yang dilakukan ialah ajang foto-foto (ya,saudara-saudara) kenarsisan dan sadar kamera bukan lagi penyakit buat cewek-cewek alay jaman sekarang namun merambah pada mahasiswa bermental labil macam kita terutama mas pipin yang mantan kontestan L-men tentu pernah jadi foto model

Ini adalah foto atas permintaan mas pipin untuk memenuhi hasrat foto modelnya sambil duduk di atas ranting pohon mirip Sun Go Kong,sebagai teman yang baik aku bersedia jadi fotografernya masalahnya ada teman yang tidak baik merusak pemandangan di belakang sungokong Mas Pipin.

Sekarang bagian aku yang difoto dan dengan bodohnya mereka mengikuti gaya orang bodoh sepertiku yang terlihat seperti Power Ranger gagal tayang padahal sebenernya lebih mirip orang pamerin ketek abis di capit ma kepiting.

Ini adalah foto si nicko ketika tidak diajak foto-fotoan entah dia memang sedang gondok atau dia sedang berusaha mengais-ngais sampah berharap menemukan fosil dinosaurus di tengah pantai, so pathetic…

Disinilah dimulainya legenda kembang tujuh rupa gak tau kenapa gaya Mas Pipin dengan badan atletisnya megang bunga di sebelah orang kebelet boker(aku) dan nicko yang masih mengais-ngais sampah GAK KUKU DECH!! (>o<)

Tema dalam foto ini sebenarnya ialah doa ku mempertanyakan kenapa aku gak punya bulu ketek tapi di foto dengan angel yang terlalu bagus oleh si Ferdi perusak baground L-men sehingga lebih mirip mercu suar dari pada manusia.

Seperti para remaja berotak labil pada umumnya setelah sesi pemotretan mereka penasaran dengan hasil foto dan si nicko memamerkan hpnya yang berisi video miyabi(lho bukan foto?) ya dikarenakan hp yang lebih sering di buat ambil foto itu hp ku dan saat itu hp ku nge-hank setelah tadi ga sengaja kuajak berenang di laut.



At all kita bersenang-senang hari ini sedikit melupakan sekit hati kami dan mengubahnya menjadi sakit jiwa,walaupun begitu setidaknya kami mulai sadar kalau sebenarnya kami punya teman yang bisa diajak untuk berbagi kesedihan bahkan untuk mengubah kesedihan itu menjadi kegembiraan apapun caranya.
thanx my prend lets get crazy together!!

0 komentar: